“Duh”, Kata Pertama Spesies Manusia

Kompas/Lucky PransiskaSuasana ruang manusia purbakala, Museum Nasional, Jakarta.

AMSTERDAM, KOMPAS.com – Manusia memiliki keunikan dibanding primata lainnya karena mampu berkomunikasi dengan bahasa yang kompleks. Namun, seperti spesiesnya sendiri, kemampuan berbahasa manusia juga mengalami evolusi. Peneliti mengungkapkan bahwa pada awalnya, manusia hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa yang sangat sederhana.

Bart de Boer, pakar evolusi bahasa manusia dari Universitas Amsterdam, mengungkapkan bahwa kata-kata pertama yang dikenal bangsa manusia adalah “Duh”. Kata tersebut mulai diucapkan spesies manusia yang hidup satu juta tahun yang lalu. Kata lain yang mungkin juga dikenal saat itu adalah “Buh”.

Untuk menemukan hal itu, de Boer menganalisis struktur fosil manusia purba. Ia menemukan bahwa manusia yang hidup satu juta tahun lalu memiliki kantung udara pada bagian yang disebut hyoid. Kantung ini membuat suara yang keluar lebih berat. Kemungkinan, saat itu, semua vokal akan terdengar sebagai “u” sehingga kata “Duh” dan Buh” terdengar cocok.

Evolusi bahasa manusia terkait dengan evolusi kantung udara. Homo erectus yang hidup satu juta tahun lalu memiliki kantung udara sementara Neanderthals yang hidup 200.000 – 30.000 tahun lalu serta manusia modern (Homo sapiens) tidak memilikinya. De Boer mengatakan, dalam evolusinya, kantung udara mengecil dan akhirnyua hilang.

Menurut de Boer, dengan hilangnya kantung udara, manusia bisa mengeluarkan suara yang lebih jernih, mendukung perkembangan bahasa serta cara komunikasi yang lebih kompleks. Ini dibuktikan dengan eksperimen de Boer menggunakan model mulut, lidah dan tenggorokan dimana salah satunya dilengkapi kantung udara sementara lainnya tidak.

Seperti dikutip Daily Mail, Rabu (23/11/2011), evolusi bahasa yang berdampak pada kemampuan komunikasi dengan lebih kompleks ini sangat berdampak pada survival manusia. “Jika anda berpikir bahwa mereka mampu berburu gajah purba, badak dan hewan besar dan berbahaya, saya pikir mereka takkan bisa melakukannya tanpa sistem komunikasi yang bagus.”

Tinggalkan komentar