Kisah Ajaib Sahabat Rasulullah Yang Jenazahnya Dilindungi Lebah

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus 10 mata-mata yang dipimpin Ashim bin Tsabit al-Anshari kakek Ashim bin al-Khaththab. Ketika mereka tiba di daerah Huddah antara Asafan dan Makkah mereka berhenti di sebuah kampung suku Hudhail yang biasa disebut sebagai Bani Luhayan.

Kemudian Bani Luhayan mengirim sekitar 100 orang ahli panah untuk mengejar para mata-mata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka berhasil menemukan sisa makanan berupa biji kurma yang mereka makan di tempat istirahat itu. Mereka berkata, ‘Ini adalah biji kurma Madinah, kita harus mengikuti jejak mereka.’ Lainnya

Jamaah Haji Asal Medan Wafat Saat Memimpin Salat

image

Kabah

 

Jeddah, CyberNews. Berita dukacita kembali datang dari jamaah haji Indonesia di tanah suci. Suwandi Harun Nasution (59), jamaah asal Kloter 16 Embarkasi Polonia Medan (MES), meninggal dunia, Jumat (29/10), sekitar pukul 19.30 atau beberapa saat setelah mendarat di tanah suci Mekkah Al-Mukarramah.

Suwandi mengembuskan napas terakhir saat menjadi imam salat di kompleks Terminal Haji Bandara King Abdul Azis Jeddah.

Awalnya, almarhum yang juga pimpinan KBIH Al Adliya ini diminta menjadi imam salat jamak Maghrib dan Isya. Saat salat maghrib semua berjalan normal-normal saja. Almarhum pun lantas melanjutkan memimpin salat Isya berjamaah.

“Namun ketika sujud rakaat pertama, almarhum lama sekali. Karena tidak bangun-bangun terus jamaah menjadi heran dan ketika didekati ternyata sudah sakaratulmaut,” ujar Zaenal Abidin, adik sepupu almarhum.

Nyawa Suwandi tetap tidak tertolong meski sudah dilarikan ke klinik kesehatan sekitar 100 meter dari lokasi kejadian. Saat meninggal dunia, almarhum sudah mengenakan kain ihram karena selepas mendarat jamaah kloter 16 MES langsung berniat ihram.

Jamaluddin, dokter yang memeriksa Suwandi mengatakan, almarhum kemungkinan meninggal dunia saat perjalanan dari masjid di kompleks bandara menuju klinik bandara. Dari buku kesehatan terungkap bahwa selama ini almarhum mengidap penyakit darah tinggi (hipertensi) dan diabetes. Dia meninggal karena serangan jantung.

Menurut penuturan keluarga korban, Suwandi tercatat sudah 17 kali menunaikan haji. Dengan meninggalnya Suwandi ini, maka hingga malam ini jumlah jamaah Indonesia yang telah wafat di tanah suci sudah mencapai 24 orang.

( metrotvnews /CN12 )

Jamaah Asal Batam Meninggal Saat Sujud di Masjid Nabawi

Masjid Nabawi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH–Hal yang indah bagi seorang Muslim salah satunya adalah meninggal dunia di tempat yang baik dalam keadaan baik. Itulah yang terjadi pada seorang jamaah calon haji (calhaj) asal Batam, Hadi Bin Sidi Sudi.

Pria itu wafat saat sedang melaksanakan shalat di Masjid Nabawi. Laporan yang diterima dokter kelompok penerbangan (kloter) 7 Batam,  Meri Murniati, saat Shalat Dzuhur berjamaah di Masjid Nabawi tubuh Hadi tidak bergerak lalu tumbang dan dipegangi temannya.

”Padahal pagi hari masih dalam keadaan sehat,” kata Murniati seperti dikutip dari Media Center Haji, Kamis (21/10).

Hadi kemudian dibawa ke RS Al Anshor dan dinyatakan sudah meninggal dunia. Menurut dokter Meri, pria berusia 73 tahun itu memang termasuk satu dari 118 pasien risiko tinggi (risti) yang dipantau dokter kloter 7 Batam. Lainnya

Masuk Surga Setelah Meninggalkan Kekufuran Padahal Belum Pernah Sujud Kepada Allah

Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu pernah berkata:”Tahukah kalian siapakah orang yang masuk Surga tetapi tidakpernah shalat walaupun sekali?” Kemudian dia sendiri yang menjawab: “Dia adalah Amr bin Tsabit”. Ibnu Ishaq berkata bahwa Hushain bin Muhammad pernah berkata: “Aku bertanya kepada Mahmud bin Labid,’Bagaimana kisah Amr bin Tsabit itu?’, ia menjawab,’Dulunya, Amr bin Tsabit itu menolak agama Islam. Akan tetapi, saat terjadi perang Uhud dia menjadi simpatik kepada Islam. Kemudian dia mengambil pedangnya dan bergabung dengan kaum muslimin.

Saat perang sedang berkecamuk dia masuk ke kancah peperangan sampai akhirnyadia terluka. Ketika ditemukan oleh orang-orang yang sekabilah dengannya, mereka bertanya,’Apa yang membuatmu datang ke mari? Apakah karena kasihan pada kaum kabilahmu, ataukah karena kau ingin masuk Islam?’ Dia jawab,’Ya, karena aku ingin masuk agama Islam, aku telah berjihad bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga aku terluka begini’. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi ura sallam bersabda,’Sungguh dia adalah ahli Surga.”‘ Dalam riwayat lain disebutkan: Kemudian dia meninggal -karena lukanya- maka dia masuk surga dan tidak pernah melaksanakan shalat sekalipun ( Fathul Bari Syarh Shahihul Bukhari (6/25) Kitab Al-jihad. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Sanad hadits ini shahih) . Lainnya

Doanya Agar Dilahap Burung Dikabulkan Allah

Abu Qudamah, salah seorang komandan kaum Muslimin dalam peperangan melawan orang-orang Romawi berkisah, “Ketika aku jadi Amir (komandan pasukan), aku pernah memerintahkan kaum Muslimin agar berpartisipasi dalam jihad di jalan Allah. Lalu datanglah seorang wanita membawa secarik kertas dan bungkusan (kantong), lalu aku buka kertasnya untuk membaca dan melihat apa isinya, ternyata di dalam kertas itu tertulis, ‘Bismillaahirrahmaanirrahiim, dari seorang wanita, hamba Allah kepada Amir (komandan) pasukan kaum Muslimin. Salaamullah ‘alaika, amma ba’du: sesungguhnya engkau telah memerintahkan kami agar berpartisipasi dalam jihad di jalan Allah sedangkan aku tidak punya daya upaya untuk berjihad atau pun berperang. Karena itu, aku titipkan kantong ini yang berisi rambutku. Silahkan ambil agar diikatkan ke kudamu, semoga saja Allah mencatatkan bagiku sesuatu dari pahala para mujahidin.”

Abu Qudamah melanjutkan, “Aku pun bersyukur kepada Allah karena telah menganugerahkan wanita tersebut taufiq dan tahulah aku bahwa kaum Muslimin ikut merasakan betapa besar kewajiban yang harus diemban dan bersatu padu untuk menghadapi musuh-musuh mereka. Tatkala kami sudah menghadapi musuh, aku melihat seorang anak yang masih ingusan, yang aku pikir belum layak untuk ikut berperang karena usianya yang terlalu muda. Karenanya, aku pun menghardiknya karena kasihan terhadapnya. namun dia malah berkata, ‘Bagaimana bisa kamu menyuruhku kembali padahal Allah telah berfirman, ‘Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat.” (Q.s.,at-Taubah:41).’ Lainnya

Pengantin Bidadari

Raudhah Al Muhibbin wa Al Musytaqin (Taman Orang-orang yang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu)

Sebagai seorang pengantin, wanita lebih cantik dibanding seorang gadis. Sebagai seorang ibu, wanita lebih cantik dibanding seorang pengantin. Sebagai istri dan ibu, ia adalah kata-kata terindah di semua musim dan dia tumbuh menjadi lebih cantik bertahun-tahun kemudian.

***

Syahdan, di Madinah, tinggallah seorang pemuda bernama Zulebid. Dikenal sebagai pemuda yang baik di kalangan para sahabat. Juga dalam hal ibadahnya termasuk orang yang rajin dan taat. Dari sudut ekonomi dan finansial, ia pun tergolong berkecukupan. Sebagai seorang yang telah dianggap mampu, ia hendak melaksanakan sunnah Rasul yaitu menikah. Beberapa kali ia meminang gadis di kota itu, namun selalu ditolak oleh pihak orang tua ataupun sang gadis dengan berbagai alasan.

Akhirnya pada suatu pagi, ia menumpahkan kegalauan tersebut kepada sahabat yang dekat dengan Rasulullah.

“Coba engkau temui langsung Baginda Nabi, semoga engkau mendapatkan jalan keluar yang terbaik bagimu”, nasihat mereka.

Zulebid kemudian mengutarakan isi hatinya kepada Baginda Nabi. Sambil tersenyum beliau berkata, “Maukah engkau saya nikahkan dengan putri si Fulan?”

“Seandainya itu adalah saran darimu, saya terima. Ya Rasulullah, putri si Fulan itu terkenal akan kecantikan dan kesholihannya, dan hingga kini ayahnya selalu menolak lamaran dari siapapun. Lainnya

Dia Mencium Bau Surga

Di dalam sebuah hadits yang bersumber dari Abu Hurairah rhodiyallaahu ‘anhu, Rasululllah shollallaahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda, ” Ada tujuh golongan orang yang mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain dari naunganNya… diantaranya, seorang pemuda yang tumbuh dalam melakukan ketaatan kepada Allah.”

Dan di dalam sebuah hadits shohih yang berasal dari Anas bin an-Nadhr rhodiyallaahu ‘anhu, ketika perang Uhud ia berkata,”Wah …. angin surga, sungguh aku telah mencium wangi surga yang berasal dari balik gunung Uhud.”

***

Seorang Dokter bercerita kepadaku, ” Pihak rumah sakit menghubungiku dan memberitahukan bahwa ada seorang pasien dalam keadaaan kritis sedang dirawat. Ketika aku sampai, ternyata pasien tersebut adalah seorang pemuda yang sudah meninggal – semoga Allah merahmatinya -. Lantas bagaimana detail kisah wafatnya. Setiap hari puluhan bahkan ribuan orang meninggal. Namun bagaimana keadaan mereka ketika wafat? Dan bagaimana pula dengan akhir hidupnya?

Pemuda ini terkena peluru nyasar, dengan segera kedua orang tuanya -semoga Allah membalas segala kebaikan mereka- melarikannya ke rumah sakit militer di Riyadh. Di tengah perjalanan, pemuda itu menoleh kepada ibu bapaknya dan sempat berbicara. Tetapi apa yang ia katakan? Apakah ia menjerit dan mengerang sakit? Atau menyuruh agar segera sampai ke rumah sakit? Ataukah ia marah dan jengkel ? Atau apa? Lainnya

Tatkala Nabi Ibrahim As Dijemput Malaikat Maut

Alkisah menurut shirah, pernah Nabi Ibrahim as berdialog dengan Malaikat Maut soal sakratulmaut. Sahabat Allah itu bertanya, “Dapatkah engkau memperlihatkan rupamu saat engkau mencabut nyawa manusia yang gemar berbuat dosa?”

Malaikat menjawab pendek: “Engkau tak akan sanggup.”

“Aku pasti sanggup,” tegas beliau.

“Baiklah, berpalinglah dariku,” pinta si Malaikat.

Saat Nabi Ibrahim as berpaling kembali, di hadapannya telah berdiri sesosok makhluk berkulit legam dengan rambut berdiri, berbau busuk, dan berpakaian serba hitam. Dari hidung dan mulutnya tersembur jilatan api. Seketika itu pula Nabi Ibrahim as jatuh pingsan!

Ketika tersadar kembali, beliau pun berkata kepada Malaikat Maut, “Wahai Malaikat Maut, seandainya para pendosa itu tak menghadapi sesuatu yang lain dari wajahmu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu menjadi hukuman untuknya.”

Di kesempatan lain, kisah yang diriwayatkan oleh ‘Ikrimah dari Ibn ‘Abbas ini, menceritakan Nabi Ibrahim as meminta Malaikat Maut mengubah wujudnya saat mencabut nyawa orang-orang beriman. Dengan mengajukan syarat yang sama kepada Ibrahim as, Malaikat Maut pun mengubah wujudnya. Maka di hadapan Nabi yang telah membalikkan badannya kembali, telah berdiri seorang pemuda tampan, gagah, berpakaian indah dan menyebar aroma wewangian yang sangat harum.

“Seandainya orang beriman melihat rupamu di saat kematiannya, niscaya cukuplah itu sebagai imbalan amal baiknya,” kata Nabi Ibrahim as.

Rahasia Tiga Syair Di Atas Tiga Kuburan

eorang soleh bercerita bahwa pada suatu hari dia datang ke sebuah desa dan melihat tiga kuburan berjajar di tempat yang berdekatan. Dia tertarik terhadap ketiga kuburan tersebut karena di atasnya ada tertulis beberapa bait syair.

Pada kubur pertama tertulis syair;
Bagaimana orang yang tahu Tuhan akan menyoalnya
merasa mewah dan nikmat dalam hidupnya?
Dia akan menyiksa orang yang zalim dalam hidupnya
dan akan membalas baik orang yang baik amalnya

Pada kubur kedua tertulis:
Bagaimana akan terasa nimatkehidupan ini
bagi yang meyakini kematian akan datang
merenggut dalam sekejap mata dan tiba-tiba
kematian akan menghempasnya dengan kerajaan
yang besar dan megah
dan akan menempatkannya di dalam kubur sempit
sesungguhnya dia adalah calon penghuninya

Pada kubur ketiga terdapat syair:
Bagaimana akan terasa nikmat  kehidupan ini
bagi yang sadar dirinya akan pindah ke kubur
di sanalah pemuda akan digugat kedudukannya
wajah jelita yang yang dibanggakan
akan lenyap serta merta
tinggallah badan dan anggota menanggung siksa

Orang soleh tadi pergi kepada seorang tua yang banyak tahu tentang cerita desanya. Lainnya

Darah Syuhada Jaminan Kemenangan

USAI perang Uhud, beberapa kabilah di sekitar
Madinah datang menghadap Rasulullah mengajukan
permohonan, “Kami ingin mempelajari Islam. Kirimlah
kepada kami sebagian dari pengikut-pengikut Anda
kepada kabilah kami untuk mengajar kami!”
Rasulullah mengabulkan permintaan mereka dan
mengirimkan bersama mereka beberapa orang sahabat
yang mendalam keilmuannya tentang al-Qur’an. Ketika
rombongan tiba di jalan perbatasan dekat kabilah mereka,
Haram bin Malhan, salah seorang yang diutus Rasulullah
berkata kepada sahabat-sahabatnya, “Kalian tunggu di
sini sampai aku kembali dari mempelajari sikap kabilah
yang sesungguhnya!”
Haram pergi bersama warga kabilah dan mulai mengajarkan
Islam kepada mereka. Namun penduduk kabilah
itu sejak semula sudah mempunyai niatan jahat dan
undangan yang mereka sampaikan hanyalah cara untuk
menjebak orang-orang Islam yang memenuhinya, mereka
menyerang Haram. Salah seorang dari mereka melemparnya
dengan tombak dan menembus pinggangnya.
Haram tersungkur ke tanah dan tubuhnya bersimbah
darah. la mengambil darahnya dengan telapak tangannya
dan mengusapkannya ke wajah dan kepala. Lalu beseru,
“Demi Tuhan pemelihara Kabah! Sungguh aku telah menunaikan
tugasku karena darah seorang syahid menjelma
menjadi bunga dari pemenuhan kewajiban.”
—Shekaler Tarum Muslim (Daulat AH Khan Khadim)

Previous Older Entries